Rabu, 30 November 2016

control flow

Assalamualaikum Wr.Wb

       Disini saya akan memberikan dan menjelaskan program yang saya buat yaitu tentang “control flow (percabangan)”. Baiklah saya akan menjelaskan  baris per baris dari program yang saya buat.


Gambar 1. Souce Code Percabangan

           Pertama tentang tanda komentar program hanya diperlukan untuk memudahkan pembacaan dan pemahaman suatu program (untuk keperluan dokumentasi program). Dengan kata lain, komentar program hanya merupakan keterangan atau penjelasan program. Untuk memberikan komentar atau penjelasan dalam bahasa C digunakan pembatas /* dan */ atau menggunakan tanda // untuk komentar.

Komentar program tidak akan ikut diproses dalam program atau tidak dieksekusi. Bentuk ini berguna kalau pernyataannya berupa kalimat yang panjang sampai beberapa baris atau berfungsi memiliki banyak baris.Dibelakang tanda // tak akan di proses atau dieksekusi dalam kompilasi. Tanda ini berfungsi memiliki satu baris kalimat. Penulisan komentar juga dapat dibuat di antara tanda awal dan akhir, seperti contoh pada gambar berikut untuk tanda /* dan */ atau //.

Gambar 2.  Contoh kolom komentar

             Selanjutnya, baris untuk # include <.......> bukanlah pernyataan, sehingga tak diakhiri dengan tanda titik koma(;). Baris tersebut meminta kompiler untuk menyertakan file yang namanya ada di antara tanda <...> dalam proses kompilasi. Di dalam tanda tersebut terdapat macam-macam fungsi header antara lain, stdio.h, stdlib.h, dan sebagainya. stdio.h dan stdlib.h merupakan file header yang standar dalam membuat program bahasa C.

Dan macam-macam header ini ber-ekstensi.h. dan digunakan semacam perpustakaan bagi pernyataan yang ada di tubuh program. Dalam library stdio.h adalah library pada bahasa C yang digunakan untuk operasi input-output (stdio = standar input dan output). tanpa menggunakan library ini maka perintah  input dan output tidak dapat dieksekusi. sedangkan stdlib.h adalah file header yang berfungsi  untuk operasi pembanding dan operasi konversi dan juga untuk memanggil system yang terdapat pada fungsi header stdlib.h.

Gambar 3. File header

Selanjutnya, baris untuk int main (void), pada fungsi inilah merupakan fungsi utama pada program bahasa C. Dan Int ini merupakan tipe data yang mendukung bahasa program c, karena tipe data ini mempengaruhi setiap instruksi yang akan dilaksankan oleh computer. Keterangan dari tipe data int ini adalah bilangan bulat dengan format %i , %d. Sedangkan dalam fungsi main tidak ada argumen. Dan tanda (..) digunakan untuk mengapit argumen suatu fungsi. Argumen adalah suatu nilai yang akan di gunakan dalam fungsi tersebut. Dan void adalah tipe data yang digunakan untuk tipe suatu fungsi yang tidak akan menerima data apapun sebelum program dijalankan. Input dalam tipe data void di sebut dengan parameter.
 

Gambar 4. Fungsi utama

Baris untuk membuka suatu program  yaitu menggunakan kurung kurawal  buka seperti berikut ({),dan untuk menutup suatu program menggunakan kurung kurawal tutup seperti berikut (}). Pada kurung kurawal berikut memiliki sejumlah pernyataan yang merupakan perintah yang harus dikerjakan oleh prosesor. Dan setiap pernyataan diakhir dengan tanda titik koma (;).

Gambar 5. Simbol kurung kurawal

          Int i, ini adalah suatu parameter yang terdiri dari tipe data dan variabel. Pada int ini adalah suatu tipe data yang bilangan bulat dan biasanya disebut dengan integer. Sedangkan i ini adalah variabel dari suatu tipe data atau variabel yang harus ada pada suatu tipe data.
 
Gambar 6. variabel

scanf (..)  ini digunakan untuk meminta/menerima data nilai dari user (input).  Dan juga merupakan fungsi yang terdapat pada file library / file header standar yaitu stdio.h. dan di dalam tanda (...) ini pertama kali anda gunakan tanda petik (“....”)untuk simbol %i. Dan  sesudah menulis simbol %i yang terdapat pada tanda petik seperti contoh (“.%i”)di dalam tanda (..)tersebut  menulis sebuah simbol &i. Simbol tersebut saya gunakan untuk mencari nilai. Diantara ke dua simbol tersebut memiliki tujuan dari program bahasa C. Pada simbol %i  komputer meminta / menerima nilai yang akan dikonversikan menjadi bertipe integer dari user maka ditandai dengan simbol %i. Dan %i ini merupakan format dari tipe data integer. Dan pada simbol &i berarti variabel i memiliki nilai samadengan nilai input. Dan tanda ‘&’ didepan variabel menyatakan alamat memori variabel tersebut.
 

Gambar 7. Fungsi masukan

Pada if ( i >= 5 ), if adalah sebuah pernyataan logika, i adalah nilai yang diinput. >= adalah notasi rasional. Dan else adalah pernyataan kedua apabila menggunakan kata if dan juga bisa diartikan salah atau benar.
 

Gambar 8. Contoh percabangan
          
printf  (...) ini digunakan untuk menampilkan informasi/data (output). Dan merupakan fungsi yang terdapat pada file library / file header standar yaitu stdio.h. dan di dalam tanda (...) ini pertama kali anda gunakan tanda petik (“....”)sebelum menulis kalimat. Setelah itu baru anda gunakan untuk menulis kalimat sesuai dengan keinginan anda yang akan ditampilkan ke monitor. Dan untuk menampilkan kalimat A anda cukup menambahkan \n pada akhir kalimat yang anda tulis sebelumnya  di dalam tanda (...).
 

Gambar 9. Contoh fungsi keluaran.

Pada system (“pause” ). system adalah memanggil perintah sistem operasi perintah di windows. Sedangkan pause tersebut untuk menghentikan aktifitas, menunggu respon dari user. Dan system(“pause”) merupakan fungsi yang berada di dalam stdlib.h.
Gambar 9. Systemn pause

pada Return (0) yaitu untuk memberitahu kepada sistem operasi bahwa program telah berakhir secara normal dengan status = 0. 

Gambar 10. Fungsi return

Untuk semua pernyataan yang berada di dalam tanda kurung kurawal menggunakan tanda (;).tanda (;)  adalah suatu pernyataan yang merupakan perintah yang harus dikerjakan oleh prosesor. Karena fungsi  printf, scanf, system, return, dan perintah penugasan perhitungan merupakan suatu pernyataan dan perintah dalam program bahasa C.
Setelah itu program tersebut anda save as dan buat program dengan format ( .c )dan coba anda jalankan program tersebut. Dan akhirnya akan seperti contoh berikut ini ...


Gambar 11. Hasil akhir program

sekian dari saya, saya ucapkan terima kasih.....

Minggu, 13 November 2016

fisika dasar

Assalamualaikum WR.WB

disini saya akan memberikan dan menjelaskan tentang fisika dasar dengan materi multi meter.
baiklah langsung saja saya jelaskan tentang penggunaan multi meter dan kesimpulan percobaan multi meter yang waktu itu saya telah lakukan dengan kelompok saya.
1. penggunaan multi meter
    pengertian :
    multimeter atau multitester merupakan alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM ( Volt-Ohm 
    meter ) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus ( amperemeter).
    kegunaan / fungsi :
  •    untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi).
  •    untuk mengukur temperatur, induktansi, frekuensi.
     cara mengukur / menggunakan multimeter 
     a. Cara Mengukur Tegangan AC :
  • Putar Posisi Saklar Selektor ke ACV.
  • Pilih skala yang cocok dengan perkiraan tegangan yang ingin diukur, contohnya jika ingin mengukur 220 V, atur saklar selector ke 300 V (Cara ini digunakan hanya untuk Multimeter jenis Analog).
  • Hubungkan Probe pada terminal tegangan yang mau diukur. Probe Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negative (-). Untuk tegangan AC tidak ada polaritas (-) Negative dan (+) Positif.
  • Lihat hasil pengukuran pada display Multimeter.
    b. Cara Mengukur Tegangan DC :
  • Putar Posisi Saklar Selektor ke DCV.
  • Pilihlah skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang mau diukur. Jika ingin mengukur 6 Volt, putar saklar selector ke 12 Volt (khusus Multimeter Analog), Jika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang lebih tinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter.
  • Hubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. Probe Merah pada terminal Positif (+) dan Probe Hitam ke terminal Negatif (-). Perhatikan dengan seksama jangan sampai terbalik.
  • Lihat hasil pengukuran di Display Multimeter.
     c. Cara Mengukur Arus Listrik (Ampere)
  • Putar Posisi Saklar Selektor ke DCA.
  • Pilihlah Skala sesuai dengan kebutuhan. Misalkan jika Arus yang akan diukur adalah 100mA maka putarlah saklar selector ke 300mA (0.3A). Jika Arus yang diukur melebihi skala yang dipilih, maka sekering (fuse) dalam Multimeter akan putus. Kita wajib menggantinya sebelum kita bisa menggunakannya lagi.
  • Putuskan Jalur catu daya (power supply) yang terhubung ke beban.
  • Setelah itu hubungkan probe Multimeter ke terminal Jalur yang kita putuskan tersebut. Probe Merah ke Output Tegangan Positif (+) dan Probe Hitam ke Input Tegangan (+) Beban ataupun Rangkaian yang akan kita ukur. Untuk lebih jelas, silakan lihat gambar berikut ini.
  • Lihat hasil pengukuran pada display Multimeter.
     d. Cara Mengukur Resistor (Ohm)
  • Putar Posisi Saklar Selektor ke Ohm (Ω).
  • Pilihlah skala yang sesuai dengan perkiraan Ohm yang akan diukur. Biasanya diawali ke tanda “X” yang artinya adalah “Kali”. (khusus Multimeter Analog).
  • Hubungkan probe ke komponen Resistor, menghubungkannya boleh terbalik, karena tidak ada polaritas.
  • Baca hasil pengukuran di Display Multimeter. (Khusus untuk Analog Multimeter, diperlukan pengalian dengan setting di langkah ke-2)
2. kesimpulan percobaan
    pada percobaan ini kami hanya menggunakan alat yaitu :
    a. multimeter
    b. power supply dc
    c. resistor
    d. papan rangkaian
    e. kabel penghubung
No
Pengukuran
X
XD
ErrD
1
Tegangan AC (VAC)
220 Volt
226 Volt
 -2,6 % 
2
Tegangan DC (VDC/ V-)
1,5 Volt
1,51 Volt
 -0,6 % 
3
Tahanan ( R/ Ω )
6000 Ω
6,15 Ω
    9 %
4
Arus DC ( ADC/ A-)
0,0000833 A
88,5 A
 - 10 %
  untuk mencari nilai Err kita menggunakan rumus :
  
jadi kesimpulannya,
1. Multimeter dapat di operasikan dengan sakelar banyak posisi, meter dapat di ubah menjadi Ampmeter, Voltmeter dan Ohmmeter secara cepat dan mudah. 
2. Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja.
3. dalam melakukan pengukuran kita harus teliti dalam melihat hasil pengukuran.

itu saja yang dapat saya sampaikan lebih dan kurang mohon maaf